Biarkan saja semua mengerti apa adanya, mereka mengerti atas apa yang mereka sangka. Dan biarlah semua itu terjadi sampai mereka hancur dimakan cacing. Berikan seribu maaf kepada setiap hamba yang bersalah, menanti penantian teragung kehidupan. Dan atas nama cinta, manusia memotong tangannya sendiri, dan kepada para wanita, mereka memakan janinnya sendiri.
Dan malam pun mulai benderang, disusul oleh sang rembulan yang menyapa bintang. Menrima sinarnya dari sang Surya dari tepi yang lain. Umar al-Amirul Mukminin berkunjung ke jantung kota, melirik do'a rakyatnya, menguping syair saudaranya, menerima kesusahan hidup untuk dirinya sendiri dan memikirkan sebuah solusi. Lalu ia memanggul 3 buah karung diatas pundaknya, menganalogi kepada setiap dunia yang ia tanggung dengan kebijakannya sendiri. Dan meliburkan para mujahidin dari 4 bulan mengeksvansi risalah Muhammad.
Saat salah satu warga keluar di pagi hari itu, ia pun teraneh-aneh, dan berkata kepada dirinya sendiri
"Limadza Amirul Mukminin a'rofu kulli hizni?'
Sungguh sebuah perdebatan yang Agung, mana ada perwujudan sang Umar yang tinggi budi pekertinya di siang bolong zaman ini. Semuanya mengabadi seperti tersegel didalam buku sejarah muslim.
Biarkan saja semua orang bodoh apa adanya. Mereka bodoh atas apa yang mereka sangka. Dan biarlah itu terjadi sampai mereka hancur digada dosanya sendiri. Muhammad tak ingin menyolati pelaku munafik kala itu Ubay ibnu Khalaf, dan walau pun itu tejadi pada zaman ini, dan tatkala Muhamad kembali ke dunia ini, maka ia pun tak sudi untuk mensolati jasad seorang muslim yang munafik. Dan atas nama Harta, mereka membunuh anak sendiri, menindih ibu sendiri, memutilasi ayah sendiri.
Dan malam pun mulai benderang, disusul oleh sang rembulan yang menyapa bintang. Menrima sinarnya dari sang Surya dari tepi yang lain. Umar al-Amirul Mukminin berkunjung ke jantung kota, melirik do'a rakyatnya, menguping syair saudaranya, menerima kesusahan hidup untuk dirinya sendiri dan memikirkan sebuah solusi. Lalu ia memanggul 3 buah karung diatas pundaknya, menganalogi kepada setiap dunia yang ia tanggung dengan kebijakannya sendiri. Dan meliburkan para mujahidin dari 4 bulan mengeksvansi risalah Muhammad.
Saat salah satu warga keluar di pagi hari itu, ia pun teraneh-aneh, dan berkata kepada dirinya sendiri
"Limadza Amirul Mukminin a'rofu kulli hizni?'
Sungguh sebuah perdebatan yang Agung, mana ada perwujudan sang Umar yang tinggi budi pekertinya di siang bolong zaman ini. Semuanya mengabadi seperti tersegel didalam buku sejarah muslim.
Biarkan saja semua orang bodoh apa adanya. Mereka bodoh atas apa yang mereka sangka. Dan biarlah itu terjadi sampai mereka hancur digada dosanya sendiri. Muhammad tak ingin menyolati pelaku munafik kala itu Ubay ibnu Khalaf, dan walau pun itu tejadi pada zaman ini, dan tatkala Muhamad kembali ke dunia ini, maka ia pun tak sudi untuk mensolati jasad seorang muslim yang munafik. Dan atas nama Harta, mereka membunuh anak sendiri, menindih ibu sendiri, memutilasi ayah sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar